Berburu AWUL - AWUL

Pernah mendengar istilah 'awul - awul'???

Umm... Belum pernah ya...

Kalau barang second hand, tau donggg...???

Yup, sebenarnya maksud dari istilah keduanya hampir sama. Hanya saja di daerah Jogja (dan sekitarnya mungkin) istilah awul - awul lebih populer.

Awul - awul berarti mengacak - acak (bahasa Jawa = ngawul - awul).

Di Jogja sendiri, musim ngawul biasanya jatuh saat perayaan Sekaten di Alun - alun Utara. Sebenarnya selain saat Sekaten memang ada sich beberapa toko awul - awul yang buka setiap harinya, tetapi perbedaannya terdapat pada harganya :D

Kalau di toko harga mulai dari Rp 10.000,- ke atas, sedangkan saat sekaten harga (benar - benar) dibanting menjadi Rp 10.000,-/3 item bahkan bisa menjadi Rp 1.000,- perak saja. Uwaaaww... I LIKE IT!!!

Dengan kantong minim tapi tetap bisa gaya bo', hahaha...

Maka dari itu Sekaten merupakan perayaan yang paling ditunggu - tunggu oleh masyarakat, terutama saya! Hehehe...

Tapi kalau ada yang kebelet ingin ngawul dan tidak bisa menunggu Sekaten, boleh mampir di toko - toko yang berlabel "Sandang Murah" sekitar Tamansari, belakang Malioboro (sebelah barat), Taman Siswa, dan sebagainya.

Dan inilah hasil saya mengawul.......^^

Namanya juga awul - awul atau mengacak - acak, kalau ingin dapat barang bagus harus teliti dan sabar memilah - milih barang segunung plus pindah satu tempat ke tempat lainnya dan balik lagi ke tempat semula.

Bila tidak, kadang barang - barang tersebut terdapat cacatnya *derita barang second nan murah*

Meski begitu, awul - awul memiliki koleksi yang lengkap. Ada kemeja, celana, rok, blazer, coat, vintage dresses, dan masih banyak lagi yang semuanya import lho! *berbinar - binar*

Yang perlu diingat kalau ingin berkunjung ke tempat ini, yaitu, jangan lupa bawa masker dan kuciran.

Masker bagi yang belum terbiasa, berfungsi untuk menutup hidung yang sensitif terhadap bau - bau tak sedap. Berdasarkan saksi hidung eh saksi mata maksud saya, kebanyakan orang buru - buru kabur dari tempat ini karena baunya.

And... Fungsinya kuciran, jelas untuk mengucir rambut lah yaw. Hehehe...

Lebih spesifik, maksud saya karena tempat ini panjang dan penuh dengan baju baju baju alangkah tepatnya kalau membawa kuciran (bagi yang berambut panjang) agar kita tidak kepanasan.

So... Trust me, Beh...!

Memang tidak sedikit orang yang memandang sebelah mata dengan barang second hand, mereka mempertanyakan tingkat kestrerilannya. Bukan berarti barang baru juga streril kan sebelum dicuci?!

Oleh karena itu, biasanya saya lakukan hal - hal berikut ini setelah mendapatkan barang awul - awul :

1. Rendam dengan air panas kurang lebih 1 jam. Karena awul - awul merupakan barang second hand yang kita tidak tahu siapa pemakai sebelumnya, maka hal ini berguna untuk membunuh kuman yang bersarang dalam barang tersebut.
2. Rendam dengan air sabun kurang lebih 30 menit. Selain membersihkan, rendaman air sabun juga membuat wangi barang awul - awul yang super duper khas baunya (alias apek). Tetapi bila bahan/kondisi kain tidak memungkinkan untuk direndam air panas (contoh : bahan parasut), lakukan perendaman dengan air sabun sampai 2 kali.
3. Bilas sampai bersih. Jemur. Setrika. Siap dipakai deh! (^-^)b

Semoga tips dan saran saya berguna ya... Dan jangan malas untuk mencucinya sampai bersih sebelum dipakai, Guys.

Cute Overal

But actually, dari pengorbanan - pengorbanan di atas setelah mendapatkan barang yang kita mau dan inginkan, ada kepuasan tersendiri lho! Haaaaa...

Apalagi kalau ternyata barang tersebut salah satu brand terkenal, rasanya gimanaaa gituuu.....

Yah, boleh dibilang itu lah alasan saya suka mengawul... :)

Bahkan saking seringnya ngawul, saya dijuluki Ratu Awul oleh teman - teman (padahal yang mengenalkan saya ke 'dunia ini' adalah si bojo a.k.a Annisa). Hahahaha... *sambil melambai - lambai ala Miss Universe*

Tapi pada akhirnya, semua kembali ke masing - masing orang yang mau memakai sich. Kan pendapat tidak bisa dipaksakan.

HAPPY NGAWUL...!!!^^