2 Februari 2012
Setelah puas bermain dan berphoto ria di Pantai Kemala, saya dan sister langsung menuju Hotel Budiman yang berada di Jl. Jendral Ahmad Yani No.34.
Dengan berbekal dua tas yang isinya semakin hari semakin penuh, ditambah dua pernak - pernik lain (baca : tas kresek), lengkap sudah bawaan kami untuk naik angkot. Hahaha...
Yeah... Duo cewek pembawa segudang barang yang menuh - menuhin angkot, sampai nggak ada angkot yang berhenti untuk menampungnya. *lebeh*
Bagai mengikuti olimpiade olahraga yang butuh tenaga ekstra, kami langsung ambruk di kasur empuk setibanya di kamar hotel.
Jam tangan menunjukkan pukul 14.30 WITA, kami yang hanya guling - gulingan tapi nggak bisa tidur, memutuskan untuk mengunjungi saudara Jogja yang baru saja pindah ke daerah Batakan.
Modal nekat, kami berencana ke daerah antah berantah (bagi kami) itu dengan naik angkot.
Sudah yakin bertanya resepsionis angkot apa untuk menuju ke Batakan, tiba - tiba sesosok pria muncul yang menawari motornya.
"Waduh,tukang ojek dari mana nih mak bedhundhuk nongol???" Batin saya bingung.
Sister saya yang terkenal ramah pun menyapa sosok tersebut dengan manisnya, "Hai, Mas. Kok tau kita udah pindah hotel?"
Pria yang ditanya hanya nyengir dan malah menjawab, "Kalo mau pergi pake motorku aja lho, dek Enggar."
Woww... Kok tahu nama my sister ya??
Ternyata eh ternyata, pria ini adalah orang yang sister ceritakan semalam. Temannya yang bekerja di Kalimantan. :P
Tanpa ba-bi-bu, sister pun meng-iya-kan tawarannya dan menyambar motor plat KT di parkiran. *kayaknya semua plat di sini KT deh...*
Then, kabuuuuurrr... Siapa tahu pria tersebut tiba - tiba membatalkan niat baiknya karena bentuk kami yang tidak meyakinkan, makanya kami menghilang secepat kilat bersama angin. *berasa jadi pendekar rajawali a.k.a Yoko :D*
Perjalanan bolang (baca : bocah ilang) menuju Batakan memakan waktu hampir satu jam, dibumbui dengan bertanya banyak orang dijalan... *tips tanya alamat ke orang : milih yang mbak - mbak ato ibu - ibu biar nggak dikibulin :P*
Sesampainya kami pada alamat yang diberikan saudara, dengan PD-nya saya langsung mengetuk pintu secara liar.
Alhasil... Yang keluar bukan saudara saya!! OH NO!!!
Padahal saudara perempuan saya bercerita kalau hanya tinggal berdua dengan sang suami saja.
Lalu, siapakah wanita yang membuka pintu ini?! *ala pembawa acara infotainment*
Wajah kami langsung pucat, keringat bercucuran, air mata pun tumpah. Dengan terbata - bata saya bertanya, "Maaf, mbak Zula-nya ada?"
Wanita yang sempat bingung itu akhirnya tersenyum, "Ohh... Rumahnya Zula samping sini," sambil mengetuk pintu di sampingnya.
Tidak berapa lama, saudara yang kami cari pun keluar dengan membawa peralatan masaknya. *horeee... tim termelet - melet sukses menemukan orang hilang :P*
Dan saudara kami tentu saja sangat sangat terkejut, "Bisa - bisanya kalian nyampe sini??!"
"Hehehe... Kita gitu loh, Mbak...," nyengir bangga.
Rumah yang dihuni saudara saya memang dibagi dua oleh pengontraknya, tapi tetap dengan satu nomor rumah. Pantas saja.....
Masuk rumah imut ala pengantin baru ini, kami langsung menyerbu minuman. Hehehe... Maaf ya, Mbak Zula, kami kehausan! >,<
Setelah ngobrol sana sini, panjang kali lebar kali tinggi. Saya bertanya daerah wisata yang berada dekat dari rumahnya.
Katanya, ada pantai yang bisa ditempuh kurang lebih 10 menit saja dari rumahnya.
Asyiiikkk..... Yuk, cabut ke pantai, Sist. *dasar nggak sopan baru nyampe udah pamit pulang aja : kata sodara :P*
Ternyata memang benar...
10 menit kami sudah tiba di Pantai Manggar.
Ancer - ancernya dari PLN ke arah barat, terusss... Sampai bertemu Jembatan Manggar Besar masih terusss... Tidak jauh dari situ ada gapura Pantai Manggar.
(^-^)
Ayeeeee... Panteeeee...!!!!! *guling - guling dipasir*
Sayangnya saudara kami tidak bisa ikut karena menunggu sang suami pulang dari kantor. *dasar pengantin baru bikin iri (-..-)*
Saya suka pasir pantai di sini. Benar - benar pasir halus yang berwarna putih, bukan pasir yang terjadi dari pecahan - pecahan karang dan kerang.
Pantainya pun teduh dengan berbagai pepohonan rindang. So, bagi yang lelah setelah beraktifitas di pantai bisa menggelar tikar di bawah pohon dan pesan makanan. :)
Setelah puas bermain dan berphoto ria di Pantai Kemala, saya dan sister langsung menuju Hotel Budiman yang berada di Jl. Jendral Ahmad Yani No.34.
Dengan berbekal dua tas yang isinya semakin hari semakin penuh, ditambah dua pernak - pernik lain (baca : tas kresek), lengkap sudah bawaan kami untuk naik angkot. Hahaha...
Yeah... Duo cewek pembawa segudang barang yang menuh - menuhin angkot, sampai nggak ada angkot yang berhenti untuk menampungnya. *lebeh*
Bagai mengikuti olimpiade olahraga yang butuh tenaga ekstra, kami langsung ambruk di kasur empuk setibanya di kamar hotel.
Jam tangan menunjukkan pukul 14.30 WITA, kami yang hanya guling - gulingan tapi nggak bisa tidur, memutuskan untuk mengunjungi saudara Jogja yang baru saja pindah ke daerah Batakan.
Modal nekat, kami berencana ke daerah antah berantah (bagi kami) itu dengan naik angkot.
Sudah yakin bertanya resepsionis angkot apa untuk menuju ke Batakan, tiba - tiba sesosok pria muncul yang menawari motornya.
"Waduh,
Sister saya yang terkenal ramah pun menyapa sosok tersebut dengan manisnya, "Hai, Mas. Kok tau kita udah pindah hotel?"
Pria yang ditanya hanya nyengir dan malah menjawab, "Kalo mau pergi pake motorku aja lho, dek Enggar."
Woww... Kok tahu nama my sister ya??
Ternyata eh ternyata, pria ini adalah orang yang sister ceritakan semalam. Temannya yang bekerja di Kalimantan. :P
Tanpa ba-bi-bu, sister pun meng-iya-kan tawarannya dan menyambar motor plat KT di parkiran. *kayaknya semua plat di sini KT deh...*
Then, kabuuuuurrr... Siapa tahu pria tersebut tiba - tiba membatalkan niat baiknya karena bentuk kami yang tidak meyakinkan, makanya kami menghilang secepat kilat bersama angin. *berasa jadi pendekar rajawali a.k.a Yoko :D*
Perjalanan bolang (baca : bocah ilang) menuju Batakan memakan waktu hampir satu jam, dibumbui dengan bertanya banyak orang dijalan... *tips tanya alamat ke orang : milih yang mbak - mbak ato ibu - ibu biar nggak dikibulin :P*
Sesampainya kami pada alamat yang diberikan saudara, dengan PD-nya saya langsung mengetuk pintu secara liar.
Alhasil... Yang keluar bukan saudara saya!! OH NO!!!
Padahal saudara perempuan saya bercerita kalau hanya tinggal berdua dengan sang suami saja.
Lalu, siapakah wanita yang membuka pintu ini?! *ala pembawa acara infotainment*
Wajah kami langsung pucat, keringat bercucuran, air mata pun tumpah. Dengan terbata - bata saya bertanya, "Maaf, mbak Zula-nya ada?"
Wanita yang sempat bingung itu akhirnya tersenyum, "Ohh... Rumahnya Zula samping sini," sambil mengetuk pintu di sampingnya.
Tidak berapa lama, saudara yang kami cari pun keluar dengan membawa peralatan masaknya. *horeee... tim termelet - melet sukses menemukan orang hilang :P*
Dan saudara kami tentu saja sangat sangat terkejut, "Bisa - bisanya kalian nyampe sini??!"
"Hehehe... Kita gitu loh, Mbak...," nyengir bangga.
Rumah yang dihuni saudara saya memang dibagi dua oleh pengontraknya, tapi tetap dengan satu nomor rumah. Pantas saja.....
Masuk rumah imut ala pengantin baru ini, kami langsung menyerbu minuman. Hehehe... Maaf ya, Mbak Zula, kami kehausan! >,<
Setelah ngobrol sana sini, panjang kali lebar kali tinggi. Saya bertanya daerah wisata yang berada dekat dari rumahnya.
Katanya, ada pantai yang bisa ditempuh kurang lebih 10 menit saja dari rumahnya.
Asyiiikkk..... Yuk, cabut ke pantai, Sist. *dasar nggak sopan baru nyampe udah pamit pulang aja : kata sodara :P*
Ternyata memang benar...
10 menit kami sudah tiba di Pantai Manggar.
Ancer - ancernya dari PLN ke arah barat, terusss... Sampai bertemu Jembatan Manggar Besar masih terusss... Tidak jauh dari situ ada gapura Pantai Manggar.
(^-^)
Ayeeeee... Panteeeee...!!!!! *guling - guling dipasir*
Sayangnya saudara kami tidak bisa ikut karena menunggu sang suami pulang dari kantor. *dasar pengantin baru bikin iri (-..-)*
Saya suka pasir pantai di sini. Benar - benar pasir halus yang berwarna putih, bukan pasir yang terjadi dari pecahan - pecahan karang dan kerang.
Pantainya pun teduh dengan berbagai pepohonan rindang. So, bagi yang lelah setelah beraktifitas di pantai bisa menggelar tikar di bawah pohon dan pesan makanan. :)
Sebenarnya masih ingin berlama - lama di sini, namun perlahan matahari sudah mulai bermain di tepian ufuk.
Itu tandanya kami harus segera pulang sebelum gelap menemani dalam perjalanan.
Tapi, seperti yang kami rencanakan sebelum berangkat, kami akan mampir makan di Kepiting Dandito. Hohoho... *dasarnya kelaperan*
HAVE A NICE TRIP TODAY!!!
Yihhhaaaaaaaaaaa..... \(^o^)/
wahaaa manggar,, seru tuh maen-maen di manggar :-) maen sekalian ke samarinda hoho
BalasHapusiyah, benerny pgn ke Samarinda jg say... :)
BalasHapustapi waktu berlalu begitu cepat... *sambil ngeliatin langit*
rumahny Samarinda ya???